Abstract
Tujuan penelitian ini adalah menguji keefektifan teknik creative problem-solving sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan memecahkan masalah. Teknik creative problem-solving merupakan teknik tahap berpikir sebagai berikut memunculkan suatu ide baru, mensintesis ide-ide sekaligus mengimplementasikan ide tersebut. Pengertian ide-ide di sini adalah dalam menyelesaikan masalah. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen semu dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah the time series design. Subjek penelitian adalah siswa SMP yang berjumlah 14 siswa, yang dijaring secara purposive dengan ketentuan memiliki skor pre-test skala keterampilan memecahkan masalah rendah. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik non-parametric, yakni uji beda Wilcoxon. Eksperimen ini menggunkan perlakuan yaitu creative problem-solving yang berbentuk problem-solving mapping. Bahan perlakuan yang diberikan hasil dan pengembangan yang dilakukan oleh Sukarno (2015). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 14 siswa yang telah diberi perlakuan mengalami peningkatan keterampilan memecahkan masalah, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode creative problem-solving efektif untuk meningkatkan keterampilan memcahkan masalah siswa.
References
Arbor, A. (2002). Why Do Some Kids Become Bullies? (Online). med.umich.edu/opm/news-page/bullies.htm, diakses tanggal 27 Februari 2018
Ariesto, A. (2009). Pelaksanaan Program Anti Bullying. Jakarta: FISIP UI.
Cook, C.R., Williams, K.R., Guerra, N.G., Kim, T.E., & Sadek, S. (2010). Predictors of bullying and victimization in in childhood and adolescence: A meta-analytic investigation. School
Psychology Quarterly, 25 (2), 65–83.
Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Gross, A. M. (2004). Childhood bullying: Current empirical findings and future directions for research. Aggression and Violent Behavior, 9, 379–400. http://www.academia.edu/download/37774767/Volk_Dane_Marini_2014_Bulling_Redefinition.pdf, diakses 27 Februari 2018
Heydenberk, W., and Heydenberk, R. (2000). A Powerful Peace: The Integrative Thinking Classroom. Needham Heights, Mass.: Allyn and Bacon.
Isaksen, S.G, Dorval, K.B, Treffinger, D.J. (2013). Creative Approaches to Problem Solving (third edition). California : SAGE Publications, Inc.
Mafttukin, M. dkk. 2014. Tentang Keefektifan Model Pembelajaran Creative Problem-Solving Berbantuan Cd Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis. Jurnal Unnes 3 (1) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme, diakses tanggal 27 Februari 2018.
Mitchell, W.E & Kowalik, T.F. (1999). Creative Problem Solving. New York: Genigraphics Inc.
Olweus, D. (1993) Bullying at school: What we know and what we can do.Oxford: Blackwell.
Purwati. (2015). Efektivitas pendekatan Creative Problem Solving Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa SMA. Madiun : Universitas Katolik Widya Mandala Madiun.Prayogo, K. 2011. Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Fluida Statis Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa. TESIS, UPI Bandung.
Purwanto, A. (2015). Rupa Sekolah Soal ”Bullying”. Malang: Koran Kompas
Qodar, N. (2015). Survei ICRW: 84% anak indonesia alami kekerasan di sekolah. (Online) : http://news.liputan6.com/read/2191106/surveiicrw-84-anak-indonesia-alami-kekerasan-di-sekolah, diakses pada 3 Maret 2018
Risnawati & Saadi. (2016). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Materi Larutan Penyangga, 7 (2), 127-134
Romlah, T. (2013). Teori dan Praktik Bimbingan Kelompok. Malang: Universitas Negeri Malang
Rusmana, N. 2009. Bimbingan Dan Konseling Kelompok Di Sekolah. (Metode, Teknik Dan Aplikasi). Bandung: Rizqi Press.
Saputra, M. F. A & Mashuri (2015). Komparasi Kemampuan Pemecahan Masalah Antara Pembelajaran Creative Problem Solving Dan Problem Posing, 4 (1) 2252-6927.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Slavin, R.E. 2000. Educational Psychology: Theory and Practice. Sixth Edition. Boston: Allyn and Bacon.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukarno, T. P. (2015). Panduan Pengembangan Keterampilan Pemecahan Masalah dengan Teknik Creative Problem Solving untuk Mencegah Perilaku Bullying Siswa Sekolah Menengah. Malang: Tidak dipublikasikan.
Totiana, F., Susanti, E., & Redjeki, T. (2012). Efektisvitas Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) yang dilengkapi Media Pembelajaran Laboratorium Virtual Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Koloid Kelas XI IPA Semester Genap SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia UNS (online) http://digilib.unimed.ac.id/5098/12/15, diakses tanggal 27 Februari 2018.
Widjajanti, D. B. (2009). Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Mahasiswa Calon Guru Matematika: Apa dan Bagaimana Mengembangkannya. (online) http://eprints.uny.ac.id/7042/, diakses 27 Februari 2018.
Wahyuni, S. 2014. Efektivitas Program Resolusi Konflik Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Sosial Siswa Yang Terlibat Perilaku Bullying. Jurnal psikologi. 10 (1) 61-68
Wulandari, R. & Widodo, A. T. (2013). Pembelajaran Think Pair Share Berbasis Creative Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia Vol 7, No. 1, 2013, hlm 1083-1092 (online) http://download.portalgaruda.org/article.php?article, diakses tanggal 27 Februari 2018.