Abstract
Gangguan kecemasan yang terjadi belakangan ini semakin meningkat dengan drastis. Menurut data yang ada, bahwa sangat banyak para remaja yang mengalami gangguan kecemasan. gangguan kecemasan adalah gangguan berupa rasa khawatir, gampang lelah, dan rasa takut yang berkepanjangan. Kecemasan yang berlebihan yang dialami para narasumber merupakan manifestasi dari linkungan yang buruk dimana seseorang merasa terisolasi baik dari segi kognitif dan afektifnya sehingga tidak ada reaksi psikomotorik yang dilakukan. Salah satu sebabnya adalah penggunaan media sosial yang berlebihan, penekanan dan tuntutan dari berbagai hal yang mempengaruhi, bahkan masalah percintaan pun bisa mempengaruhi. hal yang menyebabkan gejala ini terjadi adalah banyak memikirkan suatu hal yang kompleks dan mencampurnya dengan masalah pribadi, dan gangguan itu berlangsung semakin intens dan sangat terasa, bisa dibilang gangguan ini terjadi berulang kali dalam sehari dan bisa disebabkan atau dibangkitkan dengan berbagai hal kecil yang seharusnya tidak usah dipikirkan. Berkaitan dengan itu, bahwa yang paling banyak mengalaminya adalah generasi Z dengan studi kasus di Unida Gontor prodi PAI yang sekarang sedang dalam gempuran teknologi. Penelitian ini dilakukan dalam rangka mencari tahu apa yang sedang terjadi kepada para remaja saat ini, alasan gangguan kecemasan ini dialami oleh kebanyakan generasi Z, gejala apa saja yang menyebabkannya, akibat apa yang ditimbulkan dari gangguan ini, serta bagaiamana solusi dan cara menanggulangi yang tepat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan fenomonologi dengan metode wawancara. Dari penelitian ini, didapatkan bahwa kebanyakan mahasiswa PAI mengalami gangguan dan gejala yang sama dimana para mahasiswa merasa takut melakukan sesuatu sampai stress sehingga berpengaruh ke kesehatan mental dan fisik yang bisa rusak secara signifikan. akan tetapi gangguan ini terjadi dengan sebab, dan akibat yang berbeda setiap individu.
References
Bakar, R. M., Usmar, A. P. M., & Makassar, U. N. (2022). Growth Mindset dalam Meningkatkan Mental Health bagi Generasi Zoomer. 2(2), 123.
Fitria, Y. (2024). Studi Korelasi Kemampuan Asertif pada Remaja dalam Mereduksi Kecemasan Sosial. 4(2), 218.
Lolong, O. F., & Sari, Y. (2003). Hubungan antara Coping Strategy dengan Adaptational Outcomes pada Mahasiswa yang Mengalami Stress Pasca Putus Cinta. 548.
Mahmudah, D. (2018). Upaya Pemberdayaan TIK dan Perlindungan Generasi Z di Era Digital. Majalah Semi Ilmiah Populer Komunikasi Massa, 1(1), 46.
Mar’ati, Rela, M. T. C. (2016). Pengaruh Pembacaan dan Pemaknaan Ayat-ayat al-Qur ’ an terhadap Penurunan Kecemasan pada Santriwati. Jurnal Penelitian Psikologi, 1(1), 32.
News, N., Ilmiah, J., & Vol, K. (2022). 1 , 2 , 3. 6(1), 20–21.
Nugraha, A. D. (2020). Memahami Kecemasan: Perspektif Psikologi Islam. IJIP : Indonesian Journal of Islamic Psychology, 2(1), 4. https://doi.org/10.18326/ijip.v2i1.1-22
Nugroho, I. S., Universitas, P., Semarang, N., & Pandhum, I. (2018). Pendekatan Eksistensial- Humanistik berbasis nilai Budaya Jawa “ narimo ing pandhum ” untuk mereduksi kecemasan remaja di era disrupsi. 2(1), 47.
Prasetio, K., Ulfah, M., Nur, D., & Yunita, P. (2020). Pengabdian Kepada Masyarakat " Mental Health Among Gen-Z Anak Muda Si Paling Gampang Stres ". 03(02), 282.
Rihyanti, E. (2023). Hubungan Antara Penggunaan Media Sosial dan Kecemasan Sosial pada Generasi Milenial. 1(2), 224.
Sari, D. P., Nugroho, H., & Iskandar, A. (2021). Gambaran Tingkat Kecemasan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Sebelum Menghadapi OSCE. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 3(4), 482–488. https://doi.org/10.25026/jsk.v3i4.348